Daftar Isi
Beberapa faktor berkontribusi pada tenggelamnya Titanic. Salah satu faktor utama adalah kecepatannya yang tinggi saat menabrak gunung es. Kapal tersebut melaju dengan kecepatan 22 knot, melebihi batas aman di area yang penuh dengan es.
Selain itu, desain sekat kedap air Titanic juga memiliki kelemahan. Sekat ini tidak mencapai seluruh ketinggian kapal, sehingga air dapat dengan mudah mengalir dari satu kompartemen ke kompartemen lain saat kapal menabrak gunung es.
Kurangnya sekoci penyelamat juga menjadi faktor yang memperparah tragedi. Kapal hanya memiliki sekoci untuk menampung sekitar setengah dari jumlah penumpangnya. Hal ini menyebabkan banyak orang yang tidak dapat diselamatkan dan meninggal karena kedinginan di laut yang membeku.
Titanic dimiliki oleh White Star Line, perusahaan pelayaran Inggris yang terkenal dengan kapal-kapalnya yang mewah dan canggih. White Star Line membangun Titanic untuk bersaing dengan Cunard Line, perusahaan pelayaran lain yang memiliki kapal-kapal besar dan cepat
Pembangunan Titanic memakan waktu tiga tahun dan menelan biaya sekitar £7 juta, setara dengan miliaran rupiah saat ini. Kapal ini dirancang untuk menjadi kapal termegah dan teraman di dunia, dengan fasilitas yang luar biasa dan berbagai kelas akomodasi untuk menarik penumpang dari berbagai kalangan sosial.
Tragedi Titanic telah melahirkan berbagai spekulasi dan teori konspirasi. Salah satu teori yang paling terkenal adalah bahwa Titanic sengaja ditabrakkan dengan gunung es untuk menipu perusahaan asuransi. Teori ini didasarkan pada fakta bahwa White Star Line sedang mengalami kesulitan keuangan dan memiliki banyak hutang.
Teori lain yang populer adalah bahwa Titanic membawa kargo rahasia yang berharga, seperti emas atau perhiasan. Teori ini didasarkan pada kesaksian beberapa penumpang yang melihat peti-peti besar diturunkan dari kapal sebelum keberangkatannya.
Tragedi Titanic merenggut nyawa banyak orang, termasuk beberapa tokoh terkenal. Salah satu korban yang paling terkenal adalah Isidor Straus, seorang pengusaha kaya dan co-founder Macy's department store. Istrinya, Ida, menolak untuk meninggalkan suaminya dan memilih untuk tenggelam bersamanya.
Korban terkenal lainnya termasuk jurnalis dan penulis Margaret Brown, yang dikenal sebagai "Molly Unsinkable" karena dia berhasil selamat dari tragedi tersebut. Ada juga Benjamin Guggenheim, seorang pengusaha pertambangan kaya, dan Sir William Pirrie, chairman of Harland and Wolff, perusahaan yang membangun Titanic.