Daftar Isi

Perjalanan akademik Reynhard Sinaga dimulai di tanah air. Ia menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia (UI), salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia. Dengan memilih jurusan arsitektur, Reynhard menunjukkan minat yang besar dalam bidang desain dan perencanaan ruang. Selama masa studinya di UI, ia dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan berdedikasi. Lingkungan akademik yang kompetitif di UI turut membentuk karakternya dan membekali dirinya dengan kemampuan analisis yang kuat.

Setelah lulus dari Universitas Indonesia (UI) dengan gelar Sarjana Arsitektur pada tahun 2006, Reynhard Sinaga memutuskan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Pilihannya jatuh pada Inggris, salah satu pusat studi perkotaan dan sosial yang terkemuka di dunia. Pada Agustus 2007, ia memulai program magister di bidang Perencanaan Kota dan Regional di Universitas Manchester. Setelah menyelesaikan studi magister pada tahun 2009, Reynhard melanjutkan minat akademiknya dengan mengambil program doktoral dalam bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds pada Agustus 2012.
Selama masa studi doktoralnya, Reynhard fokus pada penelitian mengenai identitas seksual dan migrasi di kalangan komunitas LGBTQ+ Asia Selatan di Manchester. Disertasinya yang berjudul "Sexuality and Everyday Transnationalism among South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester" merupakan refleksi dari ketertarikannya pada isu-isu sosial yang kompleks dan interseksional. Namun, sayangnya Reynhard tidak berhasil menyelesaikan program doktoralnya.
Pendidikan tinggi yang diperoleh Reynhard di Indonesia dan Inggris memberikannya pemahaman yang mendalam tentang berbagai disiplin ilmu, termasuk arsitektur, perencanaan kota, sosiologi, dan geografi manusia. Pengetahuan dan pengalaman akademik ini membantunya membangun citra sebagai seorang individu yang cerdas, berpendidikan, dan peduli terhadap isu-isu sosial. Namun, di balik citra intelektual yang ia bangun, tersembunyi sisi gelap yang sangat kontras.