Daftar Isi
Cerita tentang cronovisor berasal dari sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2002 berjudul “Il Nuovo Misteri del Vaticano” karya Father François Brune, seorang imam Katolik asal Prancis. Dalam buku tersebut, Brune mengungkapkan klaim dari seorang ilmuwan Vatikan bernama Padre Pellegrino Ernetti—seorang biarawan Benediktin sekaligus ahli fisika—yang menyatakan bahwa ia bersama tim ilmuwan telah mengembangkan sebuah alat pada tahun 1950-an yang mampu melihat peristiwa masa lalu.
Menurut cerita yang beredar, alat yang disebut cronovisor ini memungkinkan seseorang untuk menyaksikan kembali momen-momen penting dalam sejarah, seperti penyaliban Yesus atau pidato Cicero di Roma kuno. Selain itu, alat ini juga diklaim mampu menangkap dialog asli yang terjadi di masa lalu dan memperlihatkan peristiwa dari berbagai lokasi di Bumi, seolah-olah menonton rekaman nyata dari masa lampau.
Menurut Padre Ernetti, cronovisor bekerja dengan prinsip menangkap kembali gelombang suara dan cahaya yang telah terpancar di masa lalu. Ia meyakini bahwa energi dalam bentuk gelombang tersebut tidak pernah benar-benar hilang, hanya menyebar ke ruang angkasa. Dengan teknologi yang sangat canggih, alat ini diklaim mampu menarik kembali frekuensi-frekuensi itu untuk merekonstruksi peristiwa sejarah.
Alat tersebut konon dilengkapi dengan layar tampilan, tombol pengaturan waktu, serta sistem perekaman. Dengan kombinasi teknologi ini, pengguna bisa memilih tanggal atau era tertentu untuk “menyaksikan” kembali peristiwa sejarah yang telah lama berlalu. Cronovisor digambarkan seperti perangkat elektronik masa depan, namun konon diciptakan di pertengahan abad ke-20 oleh para ilmuwan yang bekerja diam-diam bersama Vatikan.
Sayangnya, tidak ada bukti fisik atau dokumentasi ilmiah yang dapat mendukung keberadaan cronovisor. Salah satu bukti yang pernah diklaim—yakni sebuah foto penyaliban Yesus yang dikatakan berasal dari cronovisor—belakangan terbukti merupakan plagiarisme dari sebuah patung religius. Hal ini memperkuat skeptisisme banyak pihak terhadap klaim keberadaan alat tersebut.
Banyak ilmuwan dan kritikus menganggap cerita tentang cronovisor sebagai hoaks atau mitos belaka, dan mengelompokkannya ke dalam kategori pseudoscience. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Ernetti sendiri, sebelum wafat, mengakui bahwa seluruh kisah tentang cronovisor adalah rekaan fiksi. Namun demikian, masih banyak teori konspirasi yang percaya bahwa alat tersebut benar-benar ada dan sengaja disembunyikan oleh Vatikan karena dianggap terlalu berbahaya untuk diungkap ke publik.
Kesimpulannya, cronovisor adalah legenda urban modern yang memikat karena memadukan unsur agama, sains, dan teori konspirasi. Walaupun tidak memiliki dasar ilmiah ataupun bukti otentik, cerita tentang alat ini terus hidup dalam imajinasi dan spekulasi publik. Ia lebih cocok dianggap sebagai fiksi spekulatif daripada fakta sejarah, namun tetap menjadi topik menarik bagi pecinta misteri dan teori rahasia dunia.