Daftar Isi
Fan Daidi, 59 tahun, baru-baru ini diangkat sebagai wakil presiden Universitas Northwest, China. Ia adalah salah satu eksekutif universitas terkaya dengan harta USD 4,2 miliar atau sekitar Rp 69 triliun.
Daidi bersama suaminya mendirikan Giant Biogene Holding, perusahaan kolagen dan perawatan kulit yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Ia juga punya saham di Beauty Farm Medical and Health Industry, penyedia layanan kecantikan ternama.
Sebagai akademisi, Daidi pernah menjadi peneliti tamu di MIT. Namanya kini masuk daftar miliarder Forbes di peringkat 923 dunia.
Profesor emeritus Universitas Stanford ini jadi miliarder berkat investasi awalnya di Google senilai USD 100.000. Kini, hartanya mencapai USD 15,4 miliar atau Rp 253 triliun.
Bersama rekannya, ia juga mendirikan Arista Networks, Granite Systems, dan Kealia—semuanya sukses di bidang teknologi. Ia bahkan menjabat kepala ilmuwan pusat data di Juniper Networks setelah perusahaan Apstra miliknya diakuisisi.
Tak heran, David Cheriton kini menduduki peringkat orang terkaya ke-162 di dunia.
Profesor UCLA ini adalah salah satu pendiri Broadcom, perusahaan semikonduktor raksasa. Hartanya kini mencapai USD 26,8 miliar atau Rp 440 triliun, menjadikannya dosen terkaya di dunia.
Sukses besar datang ketika Broadcom diakuisisi Avago senilai USD 37 miliar pada 2016. Ia juga dikenal dermawan setelah menyumbang USD 200 juta ke University of California, Irvine.
Samueli kini duduk di peringkat ke-74 daftar orang terkaya dunia versi Forbes.
Tiga dosen ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi jalan menuju kesuksesan finansial luar biasa. Dari kelas ke bisnis miliaran dolar, kisah mereka inspiratif sekaligus bikin tercengang!