Daftar Isi
Tetty Manurung telah terbiasa menjalani kehidupan sehari-hari tanpa kehadiran suaminya, yang sering dinas ke luar kota. Dia menyatakan bahwa meskipun jarang bertemu, hubungan mereka tetap baik-baik saja. Hal ini menunjukkan bahwa dia telah beradaptasi dengan situasi ini, dan tidak menganggapnya sebagai masalah besar dalam rumah tangganya. Bagi Tetty, masalah dalam pernikahan adalah hal yang wajar, dan dia percaya bahwa dengan komunikasi yang baik, setiap masalah dapat diatasi.
Tetty juga menambahkan bahwa dia memiliki cara sendiri untuk mengisi waktu selama suaminya dinas. Dia tidak hanya berfokus pada kariernya, tetapi juga memberikan perhatian penuh kepada putranya yang kini berusia sembilan tahun. Dengan cara ini, Tetty menunjukkan dedikasinya sebagai seorang ibu, sekaligus menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, sehingga keluarga tetap harmonis meskipun terpisah jarak.
Tetty mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap rumor yang beredar tentang perpisahannya dengan suami. Dia dengan tegas membantah berita tersebut dan menegaskan bahwa dia tidak mengetahui informasi mengenai suaminya yang dikabarkan menikah lagi. Tanggapan Tetty ini mencerminkan komitmennya untuk menjaga reputasi dan keharmonisan keluarganya, serta menegaskan keyakinannya bahwa hubungan mereka tidak terganggu oleh kesibukan masing-masing.
Dengan tegas, Tetty mengisyaratkan bahwa kabar-kabar miring tersebut tidak berpengaruh pada rasa cinta dan saling pengertian di antara mereka. Dia percaya bahwa setiap pasangan pasti menghadapi tantangan dalam pernikahan, namun yang terpenting adalah bagaimana mereka menghadapinya bersama. Ini menunjukkan sikap positif dan optimis Tetty dalam menjaga keutuhan rumah tangganya meskipun terdapat banyak desas-desus yang tidak menyenangkan.
Dalam menghadapi kesendiriannya selama suaminya dinas, Tetty mengalihkan perhatian kepada anaknya yang berusia sembilan tahun. Dia berusaha untuk tetap produktif dan terlibat dalam kehidupan keluarga, yang menunjukkan komitmennya sebagai seorang ibu. Menghabiskan waktu berkualitas dengan anak menjadi prioritas utama bagi Tetty, dan dia menjadikan momen-momen tersebut sebagai cara untuk tetap dekat meskipun fisik suaminya tidak ada di rumah.
Tetty juga memahami dan menghargai peran suaminya yang sangat dibutuhkan di tempat kerjanya. Kesadaran ini menegaskan bahwa mereka saling mendukung satu sama lain dalam karier dan tanggung jawab masing-masing. Dengan sikap saling pengertian dan dukungan, Tetty percaya bahwa mereka dapat mengatasi segala rintangan yang ada, serta menjaga keharmonisan keluarga meskipun dihadapkan pada tantangan jarak.