Daftar Isi
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Saan Mustopa, menegaskan pihaknya belum menerima informasi soal pengunduran diri Ahmad Sahroni dari DPR RI. “Ah itu belum, nanti kita cek ya,” ujarnya saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).
Saan menambahkan, meski Sahroni dinonaktifkan dari DPR, ia masih menjabat sebagai Bendahara Umum Partai NasDem. Dengan kata lain, posisi politik Sahroni belum sepenuhnya hilang.
Namun, langkah partai sudah jelas: DPP NasDem mengeluarkan keputusan resmi menonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari kursi DPR, sembari menunggu mekanisme lebih lanjut di internal.
Tidak hanya itu, Fraksi NasDem DPR juga bersikap tegas dengan meminta penghentian gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas DPR untuk Sahroni maupun Nafa Urbach. Langkah ini disebut bagian dari penegakan disiplin partai.
Surat DPP Partai NasDem Nomor 168-SE/DPP-NasDem/VIII menjadi dasar penonaktifan mereka sejak 1 September 2025. “Fraksi meminta penghentian sementara hak-hak DPR bagi yang bersangkutan,” kata Ketua Fraksi Partai NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Sikap keras ini menandakan NasDem tak main-main dalam menjaga integritas partai, meski harus mengorbankan figur penting sekaliber Ahmad Sahroni.
Saan Mustopa menegaskan bahwa status Sahroni di DPR masih harus melalui mekanisme internal partai. Dengan kata lain, keputusan final terkait posisi dan masa depan politiknya belum diumumkan.
Kabar mundurnya Sahroni memang memicu tanda tanya besar, terutama karena selama ini ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting NasDem. Apakah isu pengunduran diri ini akan benar-benar jadi kenyataan?
Publik kini menunggu, apakah Sahroni akan benar-benar lengser dari DPR, atau masih ada kejutan politik lain yang belum terungkap. Yang jelas, drama politik NasDem kali ini sukses membuat Senayan makin panas!