Daftar Isi
Banyak yang takut kalau cheetah bisa menerkam kapan saja. Faktanya, serangan terhadap manusia sangat jarang. Mereka hanya bersikap agresif jika terpojok atau merasa anaknya terancam. Jadi, kalau kita menghargai ruang hidupnya, cheetah lebih suka diam dan menjauh.
Berbeda dengan singa dan harimau, cakar cheetah non-retractable alias tidak bisa ditarik masuk. Cakar ini justru berfungsi seperti sepatu lari yang memberi traksi saat berlari cepat. Jadi, meski kelihatan berbahaya, sebenarnya cakarnya bukan ancaman serius bagi manusia.
Cheetah bisa melesat sampai 120 km/jam, tapi hanya sebentar sebelum kelelahan. Kecepatan ini digunakan untuk mengejar mangsa kecil seperti gazelle, bukan manusia. Artinya, mereka bukan predator haus darah, melainkan pelari ulung yang mengandalkan kecepatan untuk bertahan hidup.
Meski terlihat buas, cheetah sering kalah bersaing dengan predator lain seperti singa, macan tutul, atau hyena. Bahkan hasil buruannya sering direbut. Ini menunjukkan bahwa cheetah lebih sering jadi korban ketimbang jadi ancaman.
Lihatlah induk cheetah bersama anak-anaknya: penuh perhatian, sabar, dan protektif. Mereka melatih anaknya berburu dan melindungi dari bahaya. Sisi lembut ini jarang terlihat, padahal inilah bukti bahwa cheetah tak sekejam bayangan orang.
Cheetah memang terlihat sangar, tapi sifatnya jauh lebih tenang dan menghindari konflik. Mereka adalah bukti bahwa tidak semua hewan yang kelihatan buas benar-benar ganas. Jadi lain kali kamu lihat foto atau video cheetah, ingatlah: yang terlihat seram belum tentu menakutkan.