Daftar Isi
Asia kaya akan ramuan herbal. Di Indonesia, misalnya, masyarakat memanfaatkan daun sirih sebagai antiseptik alami. Daun ini dikunyah atau direbus lalu airnya digunakan untuk berkumur.
Di India, minyak cengkeh adalah obat populer. Kandungan eugenol-nya terbukti sebagai analgesik dan antiseptik. Tiongkok punya teh hijau — tidak hanya untuk diminum, tapi ampas tehnya juga bisa digunakan untuk mengompres area nyeri.
Jepang memiliki cara unik: mereka menggunakan wasabi yang pedas namun memiliki efek antibakteri untuk mengatasi infeksi ringan pada gusi dan gigi.
Di Afrika, pengobatan alami sudah menjadi bagian dari keseharian. Salah satu yang terkenal adalah miswak dari akar tanaman Salvadora persica. Selain membersihkan gigi, batang ini dipercaya dapat mengurangi sakit gigi karena sifat antibakterinya.
Di Afrika Barat, masyarakat menggunakan minyak pohon teh untuk berkumur. Di tempat lain, daun neem dipakai sebagai kompres alami untuk meredakan peradangan dan rasa sakit.
Meski Eropa dikenal dengan kemajuan medisnya, beberapa metode tradisional tetap dilestarikan hingga kini. Di Inggris misalnya, penggunaan air garam hangat untuk berkumur masih menjadi pilihan pertama ketika sakit gigi menyerang. Metode ini sederhana namun efektif untuk membersihkan area mulut dan mengurangi pembengkakan.
Di daerah pedesaan Eropa Timur, seperti Polandia atau Rumania, masyarakat menggunakan bawang putih sebagai bahan alami untuk mengatasi nyeri gigi. Bawang putih dipercaya memiliki sifat antibakteri yang kuat dan bisa membantu membunuh kuman penyebab infeksi gigi.
Beberapa wilayah di Prancis juga menggunakan cuka apel sebagai obat kumur alami. Meski harus digunakan dengan hati-hati karena sifat asamnya, cuka apel diyakini mampu membunuh bakteri dan meredakan peradangan.