Daftar Isi
Salah satu tantangan utama bagi arsitektur adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh bangunan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Meningkatkan efisiensi energi Bangunan dapat dirancang untuk menggunakan energi lebih sedikit dengan menggunakan material isolasi yang lebih baik, jendela hemat energi, dan sistem pencahayaan dan pemanas/pendingin yang efisien.
- Menggunakan energi terbarukan Panel surya, turbin angin, dan sistem energi terbarukan lainnya dapat digunakan untuk menghasilkan energi bagi bangunan, sehingga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
- Merancang bangunan yang hemat ruang Bangunan yang lebih kecil dan kompak membutuhkan lebih sedikit material dan energi untuk dibangun dan dioperasikan.
Air adalah sumber daya yang semakin langka di banyak bagian dunia. Arsitek perlu merancang bangunan yang menggunakan air secara lebih efisien, dengan cara:
- Memasang peralatan hemat air Toilet, keran, dan shower hemat air dapat membantu mengurangi konsumsi air.
- Menggunakan sistem pengumpulan air hujan Air hujan dapat dikumpulkan dan digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci mobil, atau bahkan untuk keperluan domestik.
- Merancang lansekap yang tahan kekeringan Tanaman dan lansekap yang tahan kekeringan membutuhkan lebih sedikit air untuk dipelihara.
Industri konstruksi menghasilkan banyak sampah, yang sebagian besar berakhir di tempat pembuangan akhir. Arsitek dapat membantu mengurangi sampah dengan:
- Merancang bangunan dengan mempertimbangkan dekonstruksi Bangunan yang dirancang dengan mudah dibongkar dan didaur ulang akan menghasilkan lebih sedikit sampah.
- Menggunakan material daur ulang Material bangunan yang terbuat dari bahan daur ulang dapat membantu mengurangi permintaan akan material baru.
- Mengurangi penggunaan material sekali pakai Material sekali pakai seperti plastik dan drywall harus dihindari sebisa mungkin.
Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan laut, yang dapat merusak bangunan dan infrastruktur. Arsitek perlu merancang bangunan yang tahan terhadap:
- Banjir Bangunan dapat ditinggikan atau dirancang dengan sistem drainase yang baik untuk mencegah banjir.
- Badai Bangunan harus dirancang dengan struktur yang kuat dan material yang tahan terhadap angin kencang.
- Kenaikan permukaan laut Bangunan di daerah pesisir harus dirancang dengan mempertimbangkan potensi kenaikan permukaan laut.
Pemanasan global menghadirkan banyak tantangan bagi dunia arsitektur. Namun, para arsitek juga memiliki peluang untuk memainkan peran penting dalam memerangi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan merancang bangunan yang hemat energi, ramah lingkungan, dan tahan terhadap perubahan iklim, arsitek dapat membantu membangun dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.